Baburane – Gorontalo, pedagang di pasar sentral Gorontalo harus menguburkan keinginannya, untuk menikmati megahnya pasar sentral yang direnovasi menggunakan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN)
Pantauan Baburane, hingga saat ini para Pedagang pasar sentral masih saja berjualan di emperan jalan pasar, dikarenakan belum dibolehkan untuk masuk kedalam.
Salah seorang pedagang pasar sentral yang berinisial RO pun mempertanyakan kapan mereka bisa merasakan berjualan digedung baru pasar sentral. Pasalnya, Pemerintah kota Gorontalo kata dia, pernah berkata bahwa akhir tahun 2022 pasar sentral bisa ditempati oleh pedagang.
” Kapan pasar sentral bisa kita tempati? Kata pak Walikota akhir tahun sampai sekarang kami masih saja berdagang di luar,” Ujar RO, pada Senin (09/01/23).
Lanjut RO, hingga sekarang upaya pemerintah kota Gorontalo dinilai belum ada, untuk melakukan rapat bersama dengan pedagang pasar sentral. Padahal katanya, pasar sudah dirampungkan hingga 100% pekerjaannya.
” Beredar kabar katanya yang akan meresmikan pasar sentral adalah Presiden Jokowi, tapi tidak tahu kapan. Lalu bagaimana Jokowi mo datang kemari kalau jalan masuk saja penuh dengan air ikan yang membusuk,” Tanya Ro.
RO pun menambahkan bahwa pihaknya mendapat informasi bahwa pasar sentral ini, kembali akan diresmikan pada usai lebaran Idul Fitri tahun 2023.
” Jika pasar ini diresmikan, bagaimana dengan nasib kita? Sekarang saja banyak pedagang harus gulung tikar, banyak petak yang ditutup, karena sudah bangkrut,” Ketus RO.
Sementara itu, Ketua Asosiasi pasar sentral kota Gorontalo Ismail Alulu menegaskan kepada pemerintah kota untuk memperhatikan persoalan pedagang pasar sentral. Menurutnya, kondisi saat ini para pedagang menderita jika terus berlama-lama dilapak sementara tersebut.
” Pemerintah harus melihat penderitaan yang ada, karena saat ini pedagang sangat menderita di tempat lapak yang ada,” Ujar Ismail Alulu kepada Baburane, pada selasa (10/1/2023)
” Mungkin kalau dilihat sudah sedikit pengunjung datang untuk membeli di pasar, dikarenakan tempat yang pedagang tempati sudah dikatakan sudah kumuh, ” Sambung Ismail.
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dapil Kota Gorontalo tersebut, menilai pemerintah kota Gorontalo tidak menseriusi menganggarkan dana PEN tersebut. Kata dia, pemerintah kota menganggarkan anggaran PEN untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
” Dalam hal ini kios-kios, akan tetapi perlu diperhatikan juga pembangunan kecil yang diperuntungkan kepada pedagang kaki lima. Ini yang seharusnya perlu dilihat oleh pemerintah kota, karena ini sudah masalah urgen maka solusi saya ditunjuk siapa yang bisa bertanggung jawab atau ada aturannya, ketika kalau ditunggu untuk di lelang maka pedagang akan menunggu 2 bulan lagi lebih menambah lagi beban kepada pedagang, ” Tutur Ismail.
” Saya menyarankan kepada pemerintah, bagaimana pedagang ini bisa masuk, karena pasar ini ketika masih lama lagi ditempati oleh pedagang kasihan mereka kehabisan modal untuk masuk kedalam, ” lanjut Ismail.
Terakhir, Ismail berharap agar para pedagang sudah bosa menempati lapak digedung baru Pasar Sentral, sebelum Ramadhan 2023 ini.
” Sebaiknya mereka bisa tempati itu sebelum bulan suci Ramadhan 2023, karena momentum bagi mereka untuk mendapatkan keuntungan lagi bulan puasa, tapi kalau ditempati atau akan diresmikan setelah bulan suci Ramadhan otomatis sudah tidak ada keuntungan lagi bagi merek, ” Harap Ismail [B-FH]