BABURANE, Gorontalo Kota – Diduga, terdesak dengan informasi pembayaran Kerja Kuliah Lapangan (KKLP) oleh Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo, salah satu orang tua mahasiswa rela menjual sapi guna untuk melakukan pembayaran. Kamis (16/02/2023).
Kronologinya, pemberitahuan KKLP Unisan Gorontalo diinformasikan akan berlangsung pada bulan Juni 2023. Namun setelah menjelang beberapa hari, tiba – tiba ada informasi yang mengatakan bahwa KKLP akan berlangsung pada bulan Februari.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu mahasiswa yang juga akan turun KKLP. Sontak dengan adanya perubahan informasi yang terburu – buru, sejumlah orang tua mahasiswa kaget dengan informasi tersebut.
“Jadi dengan informasi yang diberitahukan oleh LPM Unisan sangat mepet dengan tanggal pelepasan KKLP, beberapa teman dan orang tua kaget, karena memikirkan pelunasan biaya KKLP sebesar 2 Juta,” ujar mahasiswa yang tidak ingin disebut namanya.
Setelah diinformasikan terkait hal tersebut, sejumlah mahasiswa mendesak orang tuanya untuk melakukan pembayaran administrasi. Namun, setelah dilakukan pembayaran pihak LPM Unisan menunda kembali tanggal pelepasan KKLP.
“Tentu saja kami sangat kecewa dengan keputusan LPM Unisan, mereka seenaknya membuat keputusan tanpa memikirkan durasi waktu yang sangat mepet. Dalam melunasi pembayaran tersebut, kami butuh waktu untuk bagaimana orang tua kami juga mengumpulkan uang,” tegasnya.
Setelah kami sudah melakukan pembayaran, kata mahasiswa tersebut, pihak LPM membuat keputusan lagi untuk menunda. Padahal kata dia, ada salah satu orang tua yang sudah rela menjual sapi untuk melunasi biaya KKLP tersebut.
“Seolah – olah LPM ingin memainkan mahasiswa dan orang tua kami, kemarin LPM mendesak kami untuk cepat – cepat menyelesaikan administrasi. Teman – teman sudah berusaha semaksimal bahkan katanya ada yang sudah menjual sapi, meminjam uang sana sini agar bisa membayar. Tiba – tiba, dapa info KKLP ditunda,” tutupnya.
Setelah ditemui oleh awak media, Ketua LPM Unisan tidak berada di tempat, sampai berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari pihak LPM.